Selasa, 29 Januari 2013

Makan "Ice Cream" Seperti Kecanduan Narkoba

“Ibu, Ice Cream”
Demikian ungkapan yang sering saya dengar ketika
masuk ke mini market atau swalayan yang di
dalamnya ada box dingin berisi beragam jenis ice
cream. Box dingin berisi makanan lezat dingin itu
tak pernah sepi dari pembeli. Termasuk juga
penjual ice cream keliling di perumahan, yang
dagangannya tak pernah sepi dikerubungi anak-
anak.
Siapa tak tahu dengan Ice Cream? Makanan paling
digemari baik anak-anak maupun orang tua. Ice
Cream sangat disukai karena rasanya yang lezat
sehingga membuat penikmatnya tak kunjung bosan
mengkonsumsinya.
Beberapa artikel menyebutkan, bahwa ice cream
memiliki manfaat bagi kesehatan. Situs Kompas.com
(Baca : Sejuta Khasiat Coklat dan Ice Cream)
menyebutkan bahwa Ice cream bermanfaat bagi
kesehatan dalam beberapa hal .
1. Menjaga kesehatan jantung.
Mengonsumsi makanan yang kaya akan flavonoid
berhubungan erat dengan rendahnya angka
kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung
koroner. Diduga, kandungan flavonoid pada cokelat
justru menjaga kesehatan jantung karena
menghambat oksidasi LDL. Flavonoid pada cokelat
juga berperan sebagai antioksidan yang dapat
mencegah penuaan dini.
2. Merangsang sistem kekebalan tubuh.
Dengan memproduksi lebih banyak sitokin (protein
yang diproduksi sebagai bagian dari sistem imun
tubuh), maka cokelat bermanfaat dalam
merangsang sistem kekebalan tubuh.
3. Menurunkan risiko terkena kanker payudara.
Berdasarkan penelitian Institute of Community
Medicine, Universitas Tromso, Norwegia, dalam
International Journal of Cancer, mengonsumsi 3
gelas atau lebih susu setiap hari dapat
menurunkan risiko terkena kanker payudara pada
wanita pramenopause.
Namun, ada dampak lain yang ditemukan oleh
Penelitian ini dilakukan oleh oleh Dr. Kyle Burger,
dari the Oregon Research Institute, dimana ice
cream memiliki efek seperti kecanduan obat
terlarang. (Baca The Telegraph: Ice cream as
‘addictive as drugs’ says new study). Dalam
pengantarnya, telegraph menuliskan
Everyone knows that a spoonful of ice cream
leaves you wanting more but research indicates
that it may truly be addictive as illegal drugs.
Menurut Dr. Burger, konsumsi berlebihan makanan
berlemak tinggi dan tinggi gula bisa mengubah
respon otak dan menurunkan kerja mental. Bila
makanan mengandung lemak dan gula berkadar
tinggi (high fat or high sugar) dikonsumsi secara
berulang, akan dapat mengubah cara otak
merespon rasa puas terhadap makanan tersebut.
Beliau mengungkapkan bahwa hal ini sesuai dengan
teori yang mengungkap kalau makan berlebihan,
membuat respon otak sama seperti orang yang
kecanduan obat terlarang.
Dalam penelitian ini, sebanyak 151 remaja, yang
berusia antara 14 hingga 16 tahun, diminta untuk
mengkonsumsi milkshake yang terbuat dari es krim.
Kemudian Otak para remaja dipindai menggunakan
functional magnetic resonance imaging machine
(fMRI) sebelum dan sesudah mereka terus menerus
diberikan milkshake. Hasilnya, remaja yang
mengkonsumsi milkshake paling banyak memiliki
otak yang sama cirri-cirinya dengan pecandu
narkoba. Secara perilaku mereka merasakan
kenikmatan yang lebih, sama seperti saat
mengalami euphoria.
Anda sudah termasuk golongan yang kecanduan?
Kalau sudah kecanduan, bersiaplah menikmati
berat badan yang terus meningka.
Salam sehat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar